BINARISASI DAN METODE OTSU

1. Binarisasi

Citra biner adalah citra yang memiliki dua nilai tingkat keabuan yaitu hitam dan putih. Secara umum proses binersisasi citra gray scale untuk menghasilkan citra biner adalah sebagai berikut.



dengan g(x,y) adalah citra biner dari citra gray scale f(x,y) dan T menyatakan nilai ambang.
Nilai T dapat ditentukan dengan salah satu dari 3 cara berikut.

1. Nilai Ambang Global (Global Threshold)
T = T{f(x,y)}
dengan T tergantung pada nilai gray level dari pixel pada posisi x,y.
2. Nilai Ambang Lokal (Local Threshold)
T = T{A(x,y), f(x,y)}
dengan T tergantung pada properti pixel tetangga. A(x,y) menyatakan nilai pixel tetangga.
3. Nilai Ambang dinamis (Dynamic Threshold)
T = T{x,y, A(x,y), f(x,y)}
dengan T tergantung pada koordinat-koordinat pixel.

2. METODE OTSU

Tujuan dari metode otsu adalah membagi histogram citra gray level kedalam dua daerah yangberbeda secara otomatis tanpa membutuhkanbantuan user untuk memasukkan nilai ambangPendekatan yang dilakukan oleh metode otsuadalah dengan melakukan analisis diskriminan yaitumenentukan suatu variabel yang dapat membedakanantara dua atau lebih kelompok yang muncul secaraalami. Analisis Diskriminan akan memaksimumkanvariable tersebut agar dapat membagi objeklatardepan (foreground) dan latarbelakang(background).Formulasi dari metode otsu adalah sebagai berikut.Nilai Ambang yang akan dicari dari suatu citra graylevel dinyatakan dengan k. Nilai k berkisar antara 1sampai dengan L, dengan nilai L = 255.Probabilitas setiap pixel pada level ke i dapat dinyatakan:

Pi=ni/N (2)
dengan :
ni menyatakan jumlah pixel pada level ke iN menyatakan total jumlah pixel pada citra.Nilai Zeroth cumulative moment, First cumulativemoment, dan total nilai mean berturut-turut dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

Nilai ambang k dapat ditentukan dengan memaksimumkan persamaan :

Aloritma Binerisasi

Berikut ini disajikan algoritma otsu dengan
menggunakan kode C++.
tMean = 0;
variance = maxVariance = 0;
firstCM = zerothCM = 0;
for (i = 0; i < h; i++)
for (j = 0; j < w; j++) {
n = Image[j][i] ;
histogram[n]++;
}
for (k = 0; k < level; k++)
tMean += k * histogram[k] / (w * h);
for (k = 0; k < level; k++) {
zerothCM += histogram[k] / (w * h);
firstCM += k * histogram[k] / (w * h);
variance = (tMean * zerothCM – firstCM);
variance *= variance;
variance /= zerothCM * (1 – zerothCM);
if (maxVariance < variance){
maxVariance = variance;
T = k;
}
}

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji coba, proses binerisasi dengan metode Otsu mampu menghasilkan citra biner yang sangat memuaskan dan sangat membantudalam proses penentuan ciri-ciri geometri tangan.

0 Response to "BINARISASI DAN METODE OTSU"

Posting Komentar